Contoh Footnote dari Jurnal: Panduan Praktis Penulisan Referensi dalam Penelitian Ilmiah


Dalam penelitian ilmiah, penting bagi peneliti untuk menyertakan referensi yang tepat dan akurat sebagai dasar dari argumen yang dibuat. Salah satu cara untuk menyertakan referensi adalah dengan menggunakan footnote, yang merupakan cara efektif untuk memberikan informasi tambahan kepada pembaca tanpa mengganggu alur teks utama.

Sebagai contoh, dalam jurnal “Panduan Praktis Penulisan Referensi dalam Penelitian Ilmiah”, penulis memberikan contoh penggunaan footnote untuk mengutip referensi yang relevan. Misalnya, ketika peneliti ingin mengacu pada temuan sebelumnya tentang efek dari obat tertentu pada pasien dengan penyakit tertententu, ia dapat menambahkan footnote dengan informasi lengkap mengenai referensi tersebut.

Dalam penulisan footnote, penulis harus memperhatikan beberapa hal penting, seperti format penulisan yang sesuai dengan gaya penulisan yang digunakan (APA, MLA, Chicago, dll.), menambahkan nomor halaman jika merujuk pada informasi spesifik, dan menyertakan informasi lengkap mengenai sumber referensi tersebut.

Sebagai contoh, berikut adalah contoh footnote dari jurnal “Panduan Praktis Penulisan Referensi dalam Penelitian Ilmiah”:

1. John Doe, “Efek Obat X pada Pasien dengan Penyakit Y,” Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 2, hal. 45-56.

Dengan menggunakan footnote ini, pembaca dapat dengan mudah melacak referensi yang digunakan oleh penulis dalam penelitiannya, sehingga meningkatkan kredibilitas dan kejelasan dari argumen yang dibuat.

Dengan demikian, penggunaan footnote dalam penulisan referensi dalam penelitian ilmiah merupakan salah satu cara yang efektif untuk menyertakan informasi tambahan tanpa mengganggu alur teks utama, serta meningkatkan kredibilitas dan kejelasan dari argumen yang dibuat oleh peneliti.

Referensi:

– Doe, John. “Efek Obat X pada Pasien dengan Penyakit Y.” Jurnal Kesehatan, vol. 10, no. 2, hal. 45-56.