Manfaat dan Prosedur Jurnal Penyusutan Aset Tetap dalam Akuntansi


Manfaat dan Prosedur Jurnal Penyusutan Aset Tetap dalam Akuntansi

Penyusutan aset tetap merupakan proses akuntansi yang penting dalam mengelola aset tetap perusahaan. Penyusutan adalah pengurangan nilai aset tetap yang terjadi karena penggunaan atau depresiasi dari aset tersebut. Dalam akuntansi, penyusutan aset tetap dilakukan untuk mencatat pengurangan nilai aset tersebut seiring berjalannya waktu.

Manfaat dari jurnal penyusutan aset tetap dalam akuntansi antara lain adalah:

1. Mencatat Pengurangan Nilai Aset

Dengan melakukan penyusutan aset tetap, perusahaan dapat mencatat dengan jelas pengurangan nilai aset tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan dalam menghitung nilai aset yang sebenarnya dan menghindari overvalue dari aset tersebut.

2. Mengikuti Prinsip Akuntansi

Penyusutan aset tetap juga penting untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku. Prinsip prudence dalam akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat pengurangan nilai aset sesuai dengan estimasi yang masuk akal.

Prosedur jurnal penyusutan aset tetap dalam akuntansi meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan Metode Penyusutan

Langkah pertama dalam prosedur penyusutan aset tetap adalah menentukan metode penyusutan yang akan digunakan. Beberapa metode penyusutan yang umum digunakan antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi.

2. Menentukan Nilai Penyusutan

Setelah metode penyusutan ditentukan, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai penyusutan yang akan dicatat setiap periode. Nilai penyusutan dihitung berdasarkan estimasi umur ekonomis aset dan nilai sisa aset tersebut.

3. Membuat Jurnal Penyusutan

Setelah nilai penyusutan ditentukan, langkah terakhir adalah membuat jurnal penyusutan. Jurnal ini mencatat pengurangan nilai aset tetap dan menyesuaikan nilai aset tersebut di neraca perusahaan.

Dengan melakukan prosedur jurnal penyusutan aset tetap secara tepat, perusahaan dapat mengelola aset tetap dengan lebih efisien dan akurat. Hal ini juga akan membantu perusahaan dalam mematuhi standar akuntansi yang berlaku.

Referensi:

1. Weygandt, Jerry J., Donald E. Kieso, Paul D. Kimmel. (2013). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.

2. Soemarso, S.R. (2010). Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.